Rain ya Hujan..
Aku sangat menyukai hujan..
Apapun keadaanya,
Pagi, siang, sore ataupun malam.
Saat awan mulai mendung, aku berfikir..
Yeayyy.. sebentar lagi akan turun hujan,
Inilah yang aku nanti-nantikan..
Tapi, kenapa matahari muncul lagi..
Dan mendung perlahan-lahan hilang.
Terhalangi oleh sinar matahari yang begitu menyilaukan bumi.
Haaahhh gagal kan hujannya..
Aku berteriak. “hehh matahari cukuplah kamu bikin panas, sekarang waktunya hujan..” seakan matahari menjawab, “memangnya manusia tidak butuh aku?, kamu jangan egois, kamu saja yang tidak pernah menerima aku..lagian hujan nggak mau turun”, “terserah kamu matahari pokoknya aku tidak suka kamu!”
“bodo amat”,..seketika itu aku merasa matahari tepat di atas kepalaku panasnya seakan menambah menjadi 360 derajat celcius.
“huuuhh sial, dasar matahari gak punya perasaan!”
“hujan….datanglah!!!!”
Gerimis mulai turun, meskipun matahari masih saja nampak.
“huuh gantian napa”, gerutuku
Gerimis – panas, gerimis – panas..
“Yang benar saja mau hujan atau panas nihh?”
“Hujan kenapa kamu nggak turun, apa kamu nggak kasian dengan kami?”
“Setiap hari hanya panas terus, kami sangat membutuhkanmu hujan..”
“Seharian penuh kami telah dibuat gerah oleh sosok matahari yang menjengkelkan itu!”
———–
Gleeeerrrr..cleeerreett..jengnglerrrr..
“Ada petir, mungkin bentar lagi ya, akan turun hujan?”
Breeeessss…. “yesss akhirnya kamu turun juga hujan”.
Entah kenapa aku begitu menyukai hujan..menurutku hujan itu sangat meneduhkan.
Aku merasakan damai, tenang, dan ini yang aku cari..
Sehabis hujan pun selalu ada warna-warni di langit..ya pelangi dengan warna-warna yang sangat cantik..dan ini sangat menghibur..bagi yang terhibur..hikksss
Tetapi hujan itu juga membuat aktivitas tertunda, membuat semua makhluk malas, ataupun hanya berdiam diri di dalam rumah,
Bahkan dimanfaatkan untuk tidur..
———–
“Pagi ini kok mendung ya., cucian saya banyak pula”..
“Langitnya pun tidak cerah apa mau hujan..?”
“Ayo panas lahh nanti kalau tidak bagaimana dengan cucian saya?”
Breessss…siallll,
“hujan kenapa kamu datang disaat yang tidak tepat? Aku sedang membutuhkan matahari bukan kamu”
“kamu ini bagaimana to, bukankah aku yang kamu sukai, kamu suka hujan to?..ini aku datang”.
“tapi kamu datang secara tidak tepat!”
“kamu bukanya tetap senang aku datang kapan saja..pagi, siang, sore ataupun malam..”
“sudah, sudah aku tidak mau berdebat dengan kamu hujan..”
“dasar plin-plan manusia”.
“benar kata hujan aku plin-plan..hahhhhhh tapi aku benar-benar sedang butuh matahari bukan hujan!”..
“Aku mulai menyadari bahwa dalam suasana apapun bahkan cuaca apa pun harus tetap bersyukur..inilah pemberian Sang Pencipta untuk semua makhluk ciptaanya”…
Dening : Elisabet Yuli,
anak PA Santo Thomas, Ngawen.
Latihan kerja di Generalat AK.