Facebook

Facebook… jejaring sosial inilah yang memang sedang booming pada waktu itu bahkan hingga hari ini. Facebook cukup berjasa, setidaknya bagiku dan baginya. Banyak yang bilang aku adalah sosok yang ramah… yahh..mungkinlah sehingga setiap orang yang meng-add aku di Fb selalu ku terima.
Hingga akhirnya di penghujung akhir tahun.. 3 tahun lalu. Dia mengirim permintaan pertemanan padaku. Sama seperti yang lain, ku terima permintaan itu. Dia adalah seorang pria yang usianya selisih sepuluh tahun denganku. Indra Pasaribu.. dari namanya kutahu bahwa ia orang Batak. Saat itu aku tidak pernah berpikiran bahwa aku akan dekat dengannya seperti sekarang ini.
Siang itu, ketika aku selesai makan siang, kusempatkan diriku untuk membuka FB ku. Kulihat ada pesan masuk. Hmm.. “siapa ya?” pikirku. Oh.. Indra Pasaribu, “Hai Dinda.. apa kabar? Senang bisa berkenalan denganmu. Semangat selalu dalam tugas. Tuhan memberkati”. Waaaahhhh…. Ia menyapaku. Langsung saja kubalas, “kabarku baik. Terimakasih, Tuhan memberkati”. Kami pun chatting beberapa kali hingga ia meminta nomor hp ku. Perasaan ku campur aduk karena akupun merasa takut, jangan-jangan ia orang jahat. Kuputuskan.. aku tidak memberikan nomor hp ku dengan alasan Hp ku rusak. Entah apa yang ia pikirkan waktu itu, setelah itu ia hilang bagai ditelan bumi. Indra pergi…
Kehadiran sosok Indra yang hanya sekejap, tak membuat perubahan apa-apa dalam diriku. AKu masih dapat melakukan tugas-tugasku dengan baik. Bahkan akupun melupakannya.
Tiga tahun berselang, tiba-tiba aku ingat dengan sosoknya. Entahlah.. akupun tak mengerti. Aku
membuka Fb ku dan kuketik namanya… Indra Pasaribu.. Oh Tuhan, ia sekarang di Irlandia. Jauh sekali. Aku penasaran sekali dan kuketahui bahwa ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah S2 nya. Wahh.. hebat Indra. Lalu kulihat satu persatu foto Indra di album Fb nya.. Ia agak berbeda dengan yang dulu. Banyak sekali foto ia bersama teman-temannya. Saat kulihat foto ia bersama dengan teman wanitanya.. Hmm.. mengapa aku cemburu ya. Ah sudahlah.. toh iapun pasti sudah melupakanku. Namun aku sangat tertarik dengan foto profilnya, sebuah quote “Love is simple”. Ku like saja foto profilnya dan kututup Fb ku.
Malam haripun tiba, di sela-sela tugasku sebagai guru SD, aku kembali membuka Fbku. Kulihat ada pesan masuk, ketika kubuka.. Ohh.. Indra Pasaribu. Lalu cepat-cepat kubuka.. “Dinda apa kabar? Sekarang di mana?”. Tuhan.. Indra masih mengingatku. Kamipun mulai chatting lagi. Kami berbicara lama sekali. Rupanya saat ini ia sedang menyusun tesisnya dan kalau lancar 5 bulan lagi ia akan lulus dan kembali ke Indonesia. Dan akupun jadi tahu mengapa ia tiba-tiba menghilang saat itu. “Saya kira, kamu tidak tertarik dengan saya karena kamu cuek sekali. Itu membuat saya berpikir bahwa kamu tidak ingin berteman dengan saya, terlebih usia kita berbeda 10 tahun”. Dari kata-kata Indra itu kutahu, bahwa ia pergi karena kecuekanku.
Sejak saat itu hingga saat ini, aku dan Indra semakin dekat.. bahkan teramat dekat. Kami berkirim pesan setiap hari melalui BBM dan kamipun berjanji untuk saling mendukung dan memberi semangat di saat mengalami kesedihan. Dan akupun mendukung dan memberi semangat terlebih di masa-masa ia menyusun tesisnya.
Entah hubungan kami ini apa, yang jelas aku dan Indra saling memiliki rasa yang sama yaitu kenyamanan ketika kami saling berbagi pengalaman masing-masing. Mungkin banyak orang menganggap aneh karena aku dan Indra belum pernah bertemu sekalipun. Yaa.. Indra masih di Irlandia. Tetapi kami memiliki komitmen untuk tetap bersahabat sekalipun kami belum pernah bertemu. Indra… sosok nyata di dunia maya yang membuatku mengerti akan arti persahabatan yang selalu sabar, memberi dukungan dan menjadi penyemangat dalam hidup.

Like this article?

Share on facebook
Share on Facebook
Share on twitter
Share on Twitter
Share on linkedin
Share on Linkdin
Share on pinterest
Share on Pinterest

Leave a comment