Menjadi Lebih

Pada hari Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria, dan hari Panggilan Kongregasi Biarawati Abdi Kristus, 8 September 2021, pukul 10.00 WIB, Kongregasi menyelenggarakan Penerimaan Busana Biara dalam Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Antonius Juned Triatmo, Pr. Postulan yang menerima busana biara yaitu Eva dan Rita, keduanya berasal dari Paroki yang sama: Kristhoporus Waning, Manggarai, NTT.

 

Di awal Perayaan Ekaristi kedua postulan mengenakan pakaian adat Manggarai, lengkap dengan bali belo yaitu perhiasan kepala, lalu selendang dan kain songke Manggarai. Pakaian ini sarat makna. Ada nilai etik yang menggambarkan status sosial dalam masyarakat. Nilai estetika yang meliputi cara memakai, melilit kain, bagian mana yang depan dan sebagainya, tidak asal pakai. Demikian pula motif selendang dan kain ada artinya, ada nilai-nilai religius, sosial dan budaya. Semuanya lambang keindahan dan ‘kemuliaan’  dunia. Gambaran manusia lama.

 

Pada hari penerimaan busana biara segala keindahan manusia lama ditanggalkan untuk mengenakan pakaian yang baru, hiasan dari Tuhan sendiri. Busana kebiaraan bukanlah suatu busana pangkat atau derajat, tetapi lebih merupakan suatu tanda kemauan untuk meneladan dan mengikuti Tuhan secara lebih erat dan radikal (Konstitusi AK No. 100).

 

Busana biara menjadi lambang dikenakannya manusia baru, yaitu hidup yang diperbarui, hidup lebih erat untuk Tuhan dengan cara hidup kongregasi. Kata “lebih” menjadi penting. Dulu sudah erat, sekarang mau lebih erat lagi. Dulu sudah mengasihi, sekarang mau lebih mengasihi. “Tuntutan” mengikuti Tuhan memang tinggi, tidak bisa “biasa-biasa saja”, tidak hanya standart rata-rata, apalagi setengah-setengah. Seperti dalam mengasihi, Tuhan menghendaki tidak hanya sesama tetapi bahkan mengasihi musuh dan mendoakan mereka yang menganiaya kita. Ini seperti mustahil. Namun kita percaya, rahmat dan kasih-Nya cukup. Mari kita berjuang agar mampu menjadi lebih, menjadi manusia baru, menjadi sempurna. Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna (Mat. 5: 48).

 

Ungaran, 8 September 2021

Sr. M. Bertha, AK

Like this article?

Share on facebook
Share on Facebook
Share on twitter
Share on Twitter
Share on linkedin
Share on Linkdin
Share on pinterest
Share on Pinterest

Leave a comment